My Son!

Menjelang jam 7 pagi, manusia kecilku menyeruak dan menantang dunia.
Meraung dengan tangisnya, teriring lega dan haru dari semua.
Letih dan lelah sirna, melihat karunia Allah padamu.

Kami namakan dirimu Ibrahim, nak.
Agar tak lupa kami berdo'a untukmu.
Biar menjadi mata air tauhid bagi perjalananmu.

Arkandhiya, engkau berarti pilar bercahaya.
Supaya engkau menjadi pendukung teguh jalan Nabimu,
Pun tak lupa membawa kebahagiaan orang-orang terdekatmu.

Dewantara, engkau harus menjadi teladan bangsamu.
Didiklah dengan kiprahmu, hempaskanlah tugu kezaliman,
Dan jadilah kebanggaan kami di akhirat nanti.

25 Maret 2006 / 25 Safar 1427 H