Iqra Bismirabbikalladzii Khalaq

Saturday, February 25, 2006

Perbuatan dan Perkataan yang Tiada Berguna

Di antara kebenaran yang itu muncul prinsip sederhana namun sulit untuk diistiqomahi (dijalankan dengan konsisten)...
  • Jauhi (perbuatan dan perkataan) yang tak berguna.
  • "walladzina hum 'anillaghwi mu' ridhuun" 23:3
Sebaliknya mari berikan dan lakukan yang bermanfaat, bagimu, bagi keluargamu, bagi ummatmu, bagi ummat manusia dan semesta. Itulah, rahmatan lil 'alamiin.
Kriteria kemanfaatan diukur menurut ukuran dari Allah yang Maha Suci dan Maha Tinggi (subhanahuwata'ala) yang murni dan terbebas dari kesalahan, yakni Al Qur'anul Karim (bacaan yang suci). Dan Rasulullah pun telah memberikan contoh lewat Sunnahnya (jalannya).

Manfaat datang dengan peringkat. Ada prioritas di sana. Sebagaimana Allah telah membedakan amalan penjaga masjidil Haram dengan pejuang di jalan Allah.
  • Apakah (orang-orang) yang memberi minuman orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta berjihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah [9:19]
Sebuah contoh. Pelajaran Bahasa A'rab dan Pelajaran Bahasa Inggris, mana yang lebih bermanfaat dari paradigma Qur'ani? Apakah Anda rela terus-menerus bengong dan melanglang pikiran di belakang Imam yang membaca ayat-ayat dengan bahasa Arab? Tetapi mengapa mayoritas kita spending waktu dan uang habis-habisan untuk yang satu, sementara sama sekali tidak ada effort yang nampak untuk yang lain?

Contoh kedua. Membaca Al Qur'an dan Membaca berita. Mana yang lebih bermanfaat menurut Allah SWT? Tetapi mengapakah kita meluang waktu setiap hari untuk baca berita, terkadang juga baca gosip dan pandangan mata pun menumbuk haram ke iklan-iklan nan aduhai, sementara untuk Al Qur'an bahkan sebulan pun belum tentu disentuh?

0 Comments:

Post a Comment

<< Home